HACHIKO A DOG’S STORY
Siapakah
Hachiko? Dalam bahasa Jepang, Hachi berarti angka delapan yang merupakan angka
keberuntunagan dan angaka yang tidak pernah putus, kemudian ditambahkan ‘ko’ yaitu
sayang adalah sebutan di Jepang untuk anak-anak. Hachiko merupakan anjing yang
melambangkan kesetiaan yang tidak pernah putus terhadap majikannya, sehingga Ia
menjadi anjing kesayangan dari setiap orang yang memilikinya. Hachiko ialah
seekor anjing jantan Jenis Akita Inu yang lahir pada tanggal 10 November 1923
di Odate, Frefektur Akita, Jepang. Cerita film ini diambil dari kisah nyata di
Jepang dan film ini merupakan pembuatan ulang dari film Jepang Hachiko
Monogatari produksi tahun 1987 oleh Amerika Serikat produksi tahun 2009 yang
berhasil memikat banyak penonton.
Film
yang diangkat dari kisah nyata ini diawali dengan suasana kelas di sebuah
sekolah dasar di Amerika Serikat. Saat itu seorang guru menyuruh siswa-siswanya
untuk bercerita tentang sosok pahlawan dalam hidupnya. Pada awalnya semua siswa
bertepuk tangan ketika seorang siswa perempuan bercerita tentang tokoh idolanya
yaitu Colombus. Berikutnya maju seorang anak laki-laki bernama Ronnie yang
mengatakan bahwa idolanya adalah Hachiko, yaitu seekor anjing jantan yang
dipelihara oleh almarhum kakek Ronnie yaitu Profesor Parker Wilson. Semua siswa
tentu saja tertawa mendengar bahwa pahlawan hidup Ronnie adalah seekor anjing,
tetapi suasana pun berubah ketika Ronnie menceritakan kisah Hachiko kepada
teman-temannya.
Film
pun bergerak mundur ke masa Parker dan Hachi masih hidup. Malam itu, seekor
anak anjing terdapat di dalam sebuah kandang yang dikirim dari Jepang dan tiba
di stasium Amerika Serikat. Saat petugas memindakannya bersama barang yang lain,
anak anjing itu pun terlepas setelah kandangnya terjatuh dari gerbong barang.
Anjing itu berjalan melintasi stasiun hingga akhirnya Ia berpapasan dengan
Parker Wilson, yaitu seorang profesor sekaligus dosen seni dan kemudian
memungutnya. Awalnya Parker berniat untuk menitipkan anak anjing itu kepada
Carl si penjaga stasiun, akan tetapi Carl menolak karena Ia sibuk dan tidak
sempat umtuk memelihara anjing. Parker terpaksa membawa anjing itu pulang kerumah
secara diam-diam sampai pemiliknya datang mencari. Ia menyembunyikan anjing
tersebut di sebuah tumpukan barang di dalam rumahnya. Ketika Ia sedang
bermesraan dengan Cate yaitu istrinya, anjing itu pun datang dan membuat Cate
terkejut. Cate pun marah dan tidak setuju jika Parker memelihara anjing itu.
Keesokan
harinya, Cate membuatkan selebaran dan menyuruh Parker untuk menempelkan
selebaran tersebut di setiap sudut kota agar pemilik anjing itu segera menelepon
Parker untuk mengambil si anjing. Parker pun membawa anjing itu ke stasiun
untuk menemui Carl kalau-kalau ada pemilik yang datang mencari si anjing, tapi
tidak ada seorang pun yang datang mencari. Parker akhirnya membawa anjing itu
naik kereta bersamanya menuju ke tempatnya mengajar secara diam-diam.
Parker
pergi menemui sahabatnya yang asli keturunan Jepang yaitu Ken dan menawarkan
padanya untuk merawat anjing itu, tetapi Ken juga menolak tawarannya. Ken
mengatakan kalau takdir telah mempertemukan parker dengan anjing itu. Ken juga
member tahu kalu tulisan kanji yang ada pada kalung anjing itu memiliki arti
Hachi yaitu angka delapan yang dianggap sebagai angka pembawa keberuntungan
oleh masyarakat Jepang. Sejak saat itu Parker memberi nama anjing itu, Hachi.
Parker
dan anaknya yaitu Andy Wilson sangat menyukai Hachi, mereka mengajak Hachi
bermain setiap hari dan melatih Hachi untuk menangkap bola. Saat itu, Cate
mendapat telepon dari seseorang yang mengaku pemilik anjing tersebut. Akan
tetapi, Cate berubah pikiran untuk memberikan Hachi kepada orang lain setelah
mengetahui kalau suami dan anaknya sangat menyayangi Hachi. Ia pun mengatakan
bahwa anjing tersebut sudah ada yang mengambil terlebih dahulu. Akhirnya mereka
pun sepakat untuk memelihara Hachi.
Waktu
terus berlalu dan Hachi kini sudah tumbuh menjadi anjing dewasa. Saat itu,
Parker menuju stasiun untuk pergi bekerja, akan tetapi Hachi mengikutinya dari
belakang. Parker pun menunda keberangkatannya dan menemani Hachi untuk pulang
ke rumah. Waktu menunjukkan hampir pukul 5 sore, Hachi bergegas pergi ke
stasiun Bedbridge untuk menyambut kedatangan tuannya yang pulang dari bekerja.
Kebiasaan Hachi tersebut berlangsng setiap hari, mulai dari pagi mengantar
Parker ke stasiun untuk bekerja dan sore hari sebelum jam 5 Hachi sudah
siap duduk menunggu dibawah pohon untuk
menantikan kedatangan tuannya dari bekerja. Semua orang yang ada di sekitar
stasiun sepert Carl, Jasjeet si penjual hotdog, Mary si penjaga took, dan Myra
si penjual daging sudah sangat hafal dengan kebiasaan yang Haci lakukan.
Hingga
suatu pagi, saat Parker akan berangkat pergi bekerja, Haci sangat rewel dan
enggan menemani Parker ke stasiun. Hachi seperti menghalangi Parker untuk
berangkat dan ingin agar Parker menemaninya di rumah. Karena takut terlambat,
Parker menuju ke stasiun sendiri sambil melihat-lihat kebelakang kalau-kalau
Hachi mengikutinya. Hachi pun mencari-cari bola yang digunakan mereka bermain
dan segera pergi menemui Parker sambil menggigt bola itu. Sampai di depan
stasiun, Hachi mengajak Parker untuk bermain bola. Parker tentu saja sangat
senang karena sebelumnya Hachi selelu tidak mau mengambil kembali bola yang
dilemparkan Parker. Sebelumnya Ken sempat mengatakan bahwa Hachi mau menangkap
bola jika ada alasan tertentu. Mereka pun sempat bermain beberapa kali sebelum
Parker akhirnya masuk ke stasiun dan meninggalkan Hachi.
Saat
itu ternyata adalah saat terakhir Hachi melihat Parker. Parker pingsan saat
mengajar di kelas dan meninggal akibat serangan jantung. Sepeninggalan Parker,
Cate menjual rumahnya dan pindah. Akan tetapi, Hachi selalu kabur menuju
stasiun sebelum pukul lima sore untuk menunggu kedatangan Parker. Cate pun
membiarkan Hachi untuk bebas melakukan keinginannya itu.
Bertahun-tahun
sudah Hachi hidup di bawah gerbong kereta dan tetap menunggu Parker di bawah
pohon depan stasiun. Kisah kesetiaan Hachi tersebut membuat seorang wartawan
tertarik dan memuat kisahnya disebuah surat kabar. Beberapa pembaca termasuk
Ken, bersimpati dan member sejumlah uang kepada Carl untuk membiayai perawatan
Hachi.
Sembilan
tahun sudah berlalu, setelah Cate selesai mengunjungi makam Parker, Ia pun
melewati stasiun dan melihat Hachi menunggu di tempat biasa. Saat itu Hachi
sangat kotor dan tua. Cate terharu melihatnya kemudian Ia menghampiri Hachi dan
memeluknya.
Pada
malam natal yang penuh salju, Hachi masih menunggu di depan stasiun . dengan
kondisi yang lemah Hachi menutup matanya dan bermimpi bertemu Parker. Mereka
bermain dan berlari bersama di dekat sebuah danau. Itulah hari terakhir Hachi
menunggu tuannya dan Hachi pun menutup mata untuk selamanya pada maret 1935.
Karena
orang-orang menyayangi Hachi, mereka menambahkan akhiran ‘ko’ (sayang) pada
nama Hachi dan menjadi Hachiko. Pematung Teru Ando yang tersentuh oleh kisah
Hachiko, Ia pun membuatkan patung Hachiko di depan Stasiun tempat Hachiko
menunggu tuannya.
Selesai sudah laporan Ronnie tentang Hachi
kepada teman-temannya sekelas. Kesetiaan Hachi menunggu Parker, kakek Ronnie,
menjadikan Hachi sebagai pahlawan selama-lamanya di mata Ronnie. Sore itu,
Ronnie berjalan-jalan bersama seekor anak anjing Akita di tempat kakeknya
pernah berjalan-jalan bersama Hachi.
Penggambaran detail dari film ini sangat
bagus dan tertata rapi. Richard Gere yang berperan sebagai Parker menampilkan
hubungan yang erat dan kuat dengan Hachi. Hubungan kedua aktor ini terlihat
begitu alami. Entah Richard Gere yang memerankan bagus atau justru sang anjing
yang mampu memerankan karakter Hachi denagn baik, dari gerakan tubuh dan
ekpresinya sangat meyakinkan sekali.
Hal
yang mendukung skenario film ini adalah dari pengeditan pencahayaan latar film
yang tampak seperti zaman daahulu dan kereta yang tampaknya tua juga sangat
mendukung bahwa film tersebut terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Penggambaran anjing Hachiko dari masih kecil hingga sudah tua terlihat sangat
nyata seperti Hachiko yang asli. Selain itu, didukung juga dengan musik yang
sesuai dengan jalan cerita sehingga menyebabkan penonton ikut hanyut ke dalam
cerita.
Film ini memberikan pengalaman dan
pengetahuan baru tentang hubungan manusia denga anjing yang jarang ditemui pada
film-film lain. Ketika Hachi menggonggong saat Parker akan berangkat bekerja,
Hachi sebenarnya mengingatkan tuannya bahwa iya memiliki penyekit jantung.
Dalam ilmu sains, anjing sebenarnya dapat mendeteksi penyakit dalam tubuh
manusia dengan penciuman dan perasaannya. Selain itu, Parker juga telah
memberikan fakta bahwa anjing Akita memiliki hubungan serta kesetiaan yang unik
terhadap tuannya. Pengetahuan seperti inilah yang menempatkan cerita dalam film
ini menjadi lebih berbobot.
Meskipun demikian, film ini juga sedikit
membosankan dan membingungkan. Pada tengah-tengah cerita, banyak terdapan
adegan yang terkesan monoton, seperti saat Parker dan Hachi bolak-balik ke
stasiun. Sedangkan pada akhir cerita, saat Hachi terlihat lemas dan memejamkan
mata, Ia bermimpi bertemu tuannya yang sudah meninggal dan bermain bersama. Hal
tersebut kurang masuk akal, karena tidak sewajarnya manusia mengetahui anjing
sedang bermimpi atau tidak. Apalagi dalam cerita tersebetut diceritakan
mengenai mimpi Hachi dengan sedemikian rupa. Kemudian saat Hachi sudah
meninggal, tidak diceritakan bahwa Hachi dibawa kemana. Apakah Hachi dikubur
dengan selayaknya atau dibuang begitu saja.
Kekurangannya juga terdapat saat Hachi
menunggu selama Sembilan tahun, hanya ditunjukkan oleh latar tempat dengan dua
musim yaitu musim semi dan musim gugur saja. Seharusnya keempat musim saat
Hachi menunggu itu ditunjukkan sehingga akan lebih terlihat bahwa waktu yang
dilalui Hachi telah sangat lama.
Film ini memiliki pesan moral yang sangat berkesan,
yaitu mengajarkan arti kesetiaan sejati seperti Haciko dan tidak akan lupan
dengan mereka yang sudah mengasihi. Jika orang-orang belum bisa bersifat setia
seperti Hachiko, maka bisa dianggap bahwa mereka dikalahkan oleh seekor anjing.
Hachi juga menunjukkan bahwa menunggu bukanlah hal yang membosankan namun
cinderung mengharukan. Berdasarkan kultur Indonesia, film ini termasuk dalam
kategori film yang layak ditonton oleh orang-orang dewasa saja. Hal ini didasarkan pada beberapa
adegan yang kurang pantas ditonton oleh anak-anak.
By : Ayu Try Wahyuningsih
888 casino no deposit bonus codes 2021 - DrMCD
BalasHapus888 Casino No Deposit Bonus Codes 2021. 속초 출장마사지 청주 출장마사지 This bonus allows you to 제주 출장마사지 win 춘천 출장샵 cash out on some of your games for 군산 출장샵 free.